Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Antara Halusinasi dan Ilusi (dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Objek yang menyebabkan halusinasi tidak ada dalam realitas objektif, sedangkan objek yang menyebabkan ilusi memang memiliki keberadaan jasmani. Indera kognitif, pendengaran, visual dan taktil individu salah menafsirkan rangsangan eksternal dari objek nyata-secara efektif menghasilkan ilusi. Kedua jenis episode ini umumnya dialami oleh orang-orang, meskipun halusinasi sering diklasifikasikan sebagai gejala penyakit psikologis.

Halusinasi vs Ilusi

Perbedaan antara halusinasi dan ilusi adalah bahwa sementara halusinasi terjadi tanpa adanya rangsangan eksternal yang nyata, ilusi adalah episode yang dihasilkan sebagai akibat dari ketidaksesuaian antara rangsangan eksternal dan persepsi oleh individu.

Tabel Perbandingan Antara Halusinasi dan Ilusi

Parameter Perbandingan

Halusinasi

Ilusi

Definisi Mereka adalah keadaan yang dihasilkan oleh persepsi palsu terhadap rangsangan internal. Mereka adalah keadaan yang dihasilkan oleh salah tafsir dari rangsangan nyata.
rangsangan Rangsangan yang memulai episode tidak nyata. Rangsangan yang memulai episode itu nyata.
Universalitas Pengalaman Halusinasi sangat pribadi dan tidak bisa seragam secara universal. Mereka tidak bisa berbagi pengalaman. Ilusi dapat dialami secara bersamaan dan seragam oleh sekelompok orang. Mereka dapat direkayasa sebagai pengalaman bersama.
Konotasi Episode Halusinasi dianggap abnormal dan berhubungan dengan keadaan pikiran yang patologis. Ilusi dianggap cukup umum dialami oleh individu yang sehat dan normal.
Gunakan untuk Stimulasi Mental Halusinasi tidak digunakan untuk stimulasi mental aktif. Ilusi biasanya digunakan untuk stimulasi mental melalui karya seni dan arsitektur

Apa itu Halusinasi?

Halusinasi disebabkan oleh persepsi objek yang tidak ada. Berasal dari kata Yunani 'halusinat', mereka didefinisikan sebagai persepsi yang salah yang disebabkan oleh tidak berfungsinya sistem saraf pusat. Mereka mungkin muncul sebagai gejala psikosis pada individu.

Halusinasi sering dikaitkan dengan penyakit seperti Skizofrenia, Parkinson, dan Gangguan Stres Pascatrauma. Gangguan psikosensori seperti itu dapat berupa episode pendengaran maupun visual. Pengalaman-pengalaman ini mungkin sering didefinisikan sebagai 'suara' oleh individu yang mengalaminya.

Halusinasi penciuman dan somatik juga sering terjadi. Yang pertama mengacu pada mencium sesuatu yang tidak ada di dunia fisik dan yang terakhir mengacu pada perasaan bahwa tubuh seseorang sedang terluka. Seseorang mungkin merasakan kulitnya merangkak sebagai bagian dari episode halusinasi atau dia mungkin melihat pola atau objek yang sebenarnya tidak ada.

Tiga alasan penting yang harus dipenuhi agar suatu episode dapat diklasifikasikan sebagai halusinasi. Kondisi ini adalah: objek episode harus tidak nyata; episode harus menghasilkan pengalaman indrawi; dan terakhir, individu yang mengalami halusinasi harus diyakinkan akan realitas kontekstualnya.

Apa itu Ilusi?

Ilusi adalah persepsi yang disalahartikan. Rangsangan atau objek dari persepsi semacam itu adalah nyata, tetapi interpretasinya salah. Ilusi dihasilkan ketika organ indera kita salah menafsirkan rangsangan eksternal. Episode ini dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda dari ilusi visual, penciuman, kognitif, optik dan geometris.

Psikolog telah mempelajari ilusi untuk memahami pengoperasian sistem persepsi manusia. Persepsi peristiwa tertentu dengan cara yang salah dapat menyebabkan perkembangan ilusi. Stimulasi berlebihan pada organ sensorik juga dapat menyebabkan ilusi.

Ketika perbedaan terjadi antara berbagai informasi yang disampaikan melalui berbagai organ indera kita, episode ilusi biasanya dialami. Di sini fakta-fakta jasmani disalahartikan oleh sistem kognitif kita.

Misalnya, seorang anak mengalami ilusi ketika dia menafsirkan bayangan dalam kegelapan sebagai monster atau binatang. Ini adalah contoh tepat dari ilusi yang disebabkan oleh interpretasi isyarat visual yang tidak tepat.

Perbedaan Utama Antara Halusinasi dan Ilusi

  1. Perbedaan utama antara halusinasi dan ilusi adalah dalam hal persepsi. Persepsi palsu tanpa rangsangan eksternal yang sesuai menghasilkan halusinasi. Ilusi dihasilkan karena persepsi yang salah tentang rangsangan yang sangat nyata dan ada. Mereka sering disebut 'kesalahan sensorik'.
  2. Perbedaan kedua dapat dinyatakan dalam hal keberadaan jasmani dari rangsangan yang menghasilkan setiap jenis episode. Sementara halusinasi adalah hasil dari rangsangan yang tidak ada, ilusi adalah episode yang diciptakan oleh rangsangan nyata. Selain itu, di yang pertama, rangsangan yang dirasakan bersifat internal, sedangkan untuk yang terakhir rangsangan selalu eksternal.
  3. Ilusi dapat berbagi pengalaman, sedangkan halusinasi lebih umum intim dan pribadi. Misalnya, ilusi optik dapat dialami secara bersamaan oleh semua penonton di pertunjukan sulap. Karena halusinasi dihasilkan oleh rangsangan internal, halusinasi cenderung spesifik pada individu dan pengalaman serta pola pikirnya sebelumnya.
  4. Pengalaman ilusi dianggap cukup normal pada individu, namun, halusinasi dapat menjadi ekspresi gejala penyakit psikologis seperti Skizofrenia dan Demensia.
  5. Ilusi optik lebih mudah untuk diteliti dan diteorikan secara efektif. Halusinasi adalah pengalaman yang sangat pribadi, akibatnya, kemungkinan untuk meneliti pengalaman ini sangat minim dan sangat berat.
  6. Ilusi dianggap sebagai cara untuk merangsang pikiran. Ilusi optik sering direfleksikan melalui karya seni untuk merangkum dan menarik perhatian penonton. Pesulap juga menggunakan ilusi optik untuk menarik minat anggota audiens mereka. Namun, halusinasi tidak digunakan untuk rangsangan mental yang positif. Kejadiannya - jika tidak diinduksi secara medis atau oleh zat - sering dikaitkan dengan patologi psikiatri. Mereka diproduksi oleh rangsangan internal yang sangat pribadi dan spesifik untuk individu - tidak seperti ilusi - sehingga tidak mungkin untuk mendorong mereka dalam populasi besar.

Kesimpulan

Persepsi kita tunduk pada beberapa mekanisme morphing. Halusinasi dan ilusi adalah dua bentuk spesifik dari perubahan persepsi yang biasa dialami orang. Arti dari dua pengalaman episodik ini sering membingungkan dan kedua istilah tersebut digunakan secara bergantian.

Namun, perbedaan kuat ada di antara mereka dalam hal asal usul rangsangan, realitas keberadaannya, dampak dari episode ini serta representasi simbolis dari pengalaman tersebut.

Rangsangan internal yang tidak nyata, dipersepsikan secara salah sehingga menimbulkan halusinasi pada individu. Penafsiran yang salah tentang rangsangan abadi yang nyata mengarah pada ilusi. Universalitas ilusi dapat ditetapkan tetapi halusinasi karena sifatnya yang sangat pribadi tetap berada di luar batas-batas universalitas tersebut.

Lebih jauh lagi, halusinasi seringkali merupakan tanda dari keadaan pikiran yang sakit, sedangkan ilusi dianggap biasa dan normal. Mereka sering digunakan sebagai bentuk positif dari stimulasi mental. Halusinasi cenderung memiliki implikasi negatif.

Referensi

Perbedaan Antara Halusinasi dan Ilusi (dengan Tabel)