Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Antara Sublimasi dan Deposisi (Dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Ketika banyak panas dimasukkan ke dalam keadaan padat, umumnya berubah menjadi keadaan cair dan kemudian menjadi gas jika lebih banyak panas diberikan. Tetapi beberapa zat langsung berubah dari wujud padat ke wujud gasnya. Namun, ketika suatu zat mengubah fasenya, ada berbagai faktor seperti suhu, tekanan yang menyebabkan transisi ini. Sublimasi dan pengendapan adalah dua fase. Sublimasi adalah fase di mana suatu zat berubah langsung dari padat ke gas, sedangkan dalam pengendapan, zat berubah menjadi gas tanpa melewati keadaan cair.

Sublimasi vs Deposisi

Perbedaan antara sublimasi dan pengendapan adalah bahwa pada sublimasi, suatu zat berubah dari padat menjadi gas tanpa melalui fase cair, sedangkan dalam pengendapan, zat berubah menjadi padat tanpa melalui fase cair.

Sublimasi adalah fase di mana suatu zat berubah menjadi gas dari bentuk padatnya tanpa mengalami keadaan cair. Meskipun proses ini memakan banyak panas, itu tidak mengubah kombinasi kimia zat itu.

Di sisi lain, deposisi adalah kebalikan dari sublimasi. Dalam pengendapan, zat berubah dari keadaan gas ke keadaan padat tanpa melewati fase cair. Proses ini melepaskan banyak energi, tidak seperti sublimasi. Namun, kedua proses ini tidak termasuk fase cair.

Tabel Perbandingan Antara Sublimasi dan Deposisi

Parameter Perbandingan

Sublimasi

Endapan

Definisi Sublimasi adalah transisi fase di mana suatu zat berubah dari keadaan padat ke keadaan gas tanpa melalui keadaan cair. Di sisi lain, deposisi justru sebaliknya. Dalam proses ini, zat berubah dari keadaan gas ke keadaan padat tanpa melewati keadaan cair.
Tujuan Sublimasi digunakan untuk memecah senyawa kimia zat sehingga keadaan murni mereka dapat dicapai. Proses ini digunakan untuk membuat es dari air yang diuapkan.
Konsumsi energi Sublimasi menghabiskan banyak energi dalam prosesnya tetapi senyawa kimia dari zat tersebut tetap utuh. Tidak seperti sublimasi, deposisi melepaskan banyak energi.
Proses Dalam sublimasi, suatu zat berubah menjadi keadaan gas dari keadaan padatnya. Namun dalam deposisi, prosesnya terbalik. Zat tersebut tidak memadat tetapi berubah menjadi bentuk gas.
Panas Karena proses ini melepaskan banyak panas, itu disebut proses endotermik. Dalam proses ini, banyak panas dilepaskan. Oleh karena itu, disebut proses eksoterm.

Apa itu Sublimasi?

Sublimasi adalah jenis transisi fase di mana zat padat berubah bentuk menjadi gas tanpa melewati keadaan cair. Ini adalah proses endotermik. Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang membutuhkan lebih banyak energi untuk mengkonsumsi panas. Masukan energi yang konstan dalam bentuk panas sering diperlukan untuk menjaga agar reaksi endotermik tetap berjalan.

Es kering adalah contoh sublimasi. Es kering adalah karbon dioksida padat. Dapat dilihat bahwa ketika karbon dioksida terkena suhu kamar, ia akan langsung dari keadaan padat menjadi gas. Kamper, Naftalena, Amonium Klorida, Antrasena adalah contoh zat yang tidak melewati keadaan cair. Sublimasi adalah proses perubahan zat dari wujud padat menjadi wujud gas.

Proses ini dapat digunakan untuk memisahkan beberapa komponen campuran kimia. Di piring cina, campuran amonium klorida dan garam diambil, dan juga sebuah kipas terbalik ditempatkan di atasnya. Kipas harus ditutup dengan sesuatu seperti kapas. Kemudian panas akan diberikan dari pembakar ke campuran. Akibatnya, amonium klorida akan mulai melepaskan uap, tetapi garam tidak. Dan zat yang menguap akan dipadatkan.

Apa itu Deposisi?

Pengendapan juga merupakan perubahan fasa dimana suatu benda berubah dari wujud gas menjadi wujud padat tanpa melalui wujud cair. Ini adalah proses terbalik dari sublimasi. Jadi itu disebut de-sublimasi.

Ini adalah proses eksotermis karena reaksi ini melepaskan banyak energi atau panas. Ketika gas didinginkan, biasanya berubah menjadi cair dan kemudian menjadi padat. Namun dalam metode ini, zat tidak berubah menjadi keadaan cair.

Tetapi ada beberapa benda yang secara langsung berubah menjadi wujud padat dari bentuk gasnya. Seperti yang diamati dalam proses sublimasi, amonium klorida padat telah berubah menjadi asap tanpa memasuki bentuk cairnya. Ketika panas kompor dimatikan, terlihat bahwa amonium klorida yang diuapkan kembali ke bentuk padatnya tanpa mengubah dirinya menjadi cair.

Perbedaan Utama Antara Sublimasi dan Deposisi

Kesimpulan

Baik dalam sublimasi dan pengendapan, zat tidak memasuki bentuk cairnya. Namun, ada banyak perbedaan dalam kedua proses tersebut. Pada sublimasi, zat padat langsung berubah menjadi uap tanpa melalui wujud cair, sedangkan pada pengendapan, gas langsung berubah wujud menjadi padat tanpa memasuki fase cair. Yang pertama adalah proses endotermik, sedangkan yang terakhir adalah proses eksotermik.

Jadi, dalam sublimasi, padatan berubah menjadi uap, dan dalam pengendapan, uap berubah menjadi padatan. Meskipun proses ini memiliki banyak kesamaan, tahapan zat pada ujung konversi berbeda.

Referensi

Perbedaan Antara Sublimasi dan Deposisi (Dengan Tabel)