Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Antara Sirup dan Suspensi (Dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Obat-obatan tersedia dalam berbagai bentuk untuk konsumsi manusia. Beberapa di antaranya adalah tablet, kapsul, sirup, suspensi, emulsi, suntikan, tablet hisap, dll. Ini diambil berdasarkan kompatibilitas pasien. Tablet dan sirup adalah bentuk sediaan yang paling umum. Sementara tablet cocok untuk kelompok usia dewasa, anak-anak dan orang tua diberikan bentuk sediaan cair seperti sirup atau suspensi berdasarkan kompatibilitas pasien.

Sirup vs Suspensi

Perbedaan antara sirup dan suspensi adalah bahwa sirup adalah larutan yang terdiri dari gula yang mudah larut dalam pelarut lain, sedangkan suspensi adalah sistem cairan bifasik yang mengandung partikel zat terlarut yang tidak larut dalam media cair. Obat benar-benar larut dalam sirup, sedangkan suspensi terdiri dari partikel padat dalam fase cair.

Sirup adalah bentuk sediaan cair yang terdiri dari gula dan bahan aktif farmasi yang larut sempurna di dalamnya. Sirup adalah sistem cairan monofasik bening yang terdiri dari bahan aktif yang tercampur secara homogen. Gula dalam sirup membantu meningkatkan kelezatan formulasi.

Suspensi adalah bentuk sediaan cair bifasik yang terdiri dari partikel-partikel yang tidak larut sempurna dalam media cair. Ukuran partikel untuk suspensi lebih besar dari 1 m. Partikel-partikel tersebut bergerak sedemikian rupa sehingga dapat mengendap di dalam botol dan dapat terdispersi kembali saat dikocok. Distribusi obat atau bahan aktif farmasi harus seragam bila suspensi dikocok.

Tabel Perbandingan Antara Sirup dan Suspensi

Parameter Perbandingan

Sirup

Penangguhan

Definisi Bentuk sediaan cair monofasik yang terdiri dari gula dan bahan aktif farmasi yang larut sempurna di dalamnya. Bentuk sediaan cair bifasik terdiri dari partikel yang tidak larut sempurna dalam media cair.
Sistem pelarut Sirup dapat berupa sirup berbasis air atau alkohol (disebut eliksir). Suspensi biasanya sistem berbasis air.
Ideal untuk Anak kecil dan orang tua lebih cocok dengan sirup karena rasanya yang manis. Ideal untuk pasien diabetes yang tidak dapat memberikan sirup karena adanya gula.
Fase Bentuk sediaan monofasik karena obat benar-benar larut. Bentuk sediaan biphasic sebagai partikel padat tidak sepenuhnya larut.
Jenis (berdasarkan penggunaan) Sirup sederhana, sirup obat, elixir, sirup rasa Suspensi oral, suspensi parenteral, suspensi topikal (krim, lotion).

Apa itu Sirup?

Sirup adalah larutan yang terdiri dari gula dan bahan farmasi aktif yang larut sepenuhnya di dalamnya. Zat terlarut ini larut sempurna dalam pelarut, dan campuran yang dihasilkan disebut larutan yang sifatnya homogen. Ini adalah cara paling nyaman untuk memberikan obat dalam bentuk sediaan cair. Para pasien dapat dengan mudah mengelolanya tanpa persyaratan gemetar.

Partikel zat terlarut didistribusikan secara merata ke seluruh sistem pelarut. Ini adalah salah satu keuntungan utama dari formulasi ini.

Sirup dapat berupa sistem berbasis air atau sistem berbasis alkohol. Sirup berbasis alkohol dikenal sebagai elixir. Beberapa sirup digabungkan dengan gula dalam jumlah tinggi untuk meningkatkan palatabilitas (dalam kasus di mana obat memiliki rasa yang tidak sesuai). Ini membantu dalam pemberian obat kepada anak-anak dengan mudah.

Sirup bisa dari berbagai jenis. Sirup sederhana adalah larutan sukrosa yang memiliki konsentrasi sukrosa 66,66% dalam air (misalnya, Sirup USP). Sirup penyedap adalah sirup yang memiliki zat rasa tertentu untuk memberikan rasa yang berbeda (misalnya, Sirup Ceri). Sirup yang telah ditambahkan bahan aktif farmasi dikenal sebagai sirup obat (misalnya, Sirup Guaiphenesin).

Apa itu Suspensi?

Suspensi adalah sistem koloid yang partikel padatnya tidak larut dalam fase cair. Ukuran partikel partikel padat dalam suspensi berada dalam kisaran 1 m. Partikel padat tersuspensi dalam media cair, sehingga sulit bagi partikel obat untuk larut sepenuhnya dalam media. Partikel padat di sini berada dalam gerakan Brown terus menerus, yang membantu partikel tersuspensi di media.

Partikel padat dalam suspensi mengalami berbagai jenis gaya eksternal seperti gerak Brown, gravitasi, tarik-menarik, dan gaya tolak-menolak. Gaya-gaya ini bertanggung jawab atas pergerakan dan pengendapan partikel. Setelah pengendapan partikel, dua lapisan yang berbeda dapat dilihat, lapisan bawah menjadi lebih terkonsentrasi. Oleh karena itu suspensi perlu dikocok terlebih dahulu sebelum diberikan agar partikel terdistribusi secara merata. Semua suspensi memiliki instruksi pada labelnya: Kocok dengan baik sebelum digunakan.

Suspensi adalah bentuk sediaan bifasik. Kedua fase tersebut adalah fase internal dan fase eksternal. Fase internal terdiri dari partikel padat yang tidak larut, sedangkan fase eksternal terdiri dari bagian depan pelarut. Fase eksternal juga dikenal sebagai media pensuspensi. Ada dua jenis suspensi: flokulasi dan deflokulasi.

Perbedaan Utama Antara Sirup dan Suspensi

Kesimpulan

Ada banyak bentuk sediaan yang tersedia di pasaran. Saat memilih bentuk sediaan khusus untuk pasien, dokter harus memiliki pengetahuan tentang semua pilihan yang tersedia, dan perumus harus memiliki pengetahuan yang baik tentang setiap bentuk sediaan.

Sirup dan suspensi keduanya merupakan bentuk sediaan cair yang mengandung bahan aktif farmasi. Sirup merupakan campuran homogen, sedangkan suspensi merupakan campuran heterogen padatan dalam cairan. Sirup yang manis lebih cocok untuk pasien karena menutupi rasa pahit obat. Suspensi juga diberi rasa dan sering digunakan untuk obat yang tidak larut dalam media berair.

Referensi

  1. https://adc.bmj.com/content/98/9/725.short
  2. https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/309326

Perbedaan Antara Sirup dan Suspensi (Dengan Tabel)