Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Antara Termistor dan RTD (Dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Mengukur suhu sangat penting di rumah dan dalam pengaturan industri. Baik termistor dan RTD adalah alat pengukur dan memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Termistor adalah resistor sensitif yang umum ditemukan di sebagian besar perangkat rumah tangga. RTD adalah singkatan dari Resistance Temperature Detector. Dengan penggunaan logam, itu adalah bagian dari penggunaan industri.

Termistor vs RTD

Perbedaan utama antara termistor dan RTD adalah bahwa dalam termistor, bahan semikonduktor digunakan. Waktu reaksi untuk perubahan cepat. Dalam RTD, logam halus seperti platinum, nikel memiliki koefisien suhu konstruktif (positif), dan pola reaksi untuk perubahan suhu bersifat lembut.

Termistor digunakan untuk mengukur suhu peralatan rumah tangga dan mengukur kisaran suhu -55* Celcius dan +114* Celcius. Itu dapat mendeteksi perubahan suhu sekecil apa pun, dan biaya termistor tinggi. Ini adalah resistor termal yang terbuat dari bahan semikonduktor dengan koefisien suhu positif dan negatif.

RTD mengukur suhu hingga 850* Celcius dan digunakan dalam industri yang mengukur suhu besar. Kurang akurat dan tidak cepat merespon perubahan. Ukuran RTD besar dan relatif lebih murah daripada termistor. RTD terdiri dari logam, yang memiliki koefisien positif, dan grafik RTD linier.

Tabel Perbandingan Antara Termistor dan RTD

Parameter Perbandingan

termistor

RTD

Bahan yang Digunakan Itu terdiri dari semi-konduktor. Itu terbuat dari logam halus seperti nikel, tembaga, dan platinum.
Ketepatan Ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan mendeteksi perubahan sekecil apa pun. Ini tidak terlalu akurat.
Waktu merespon Ini memiliki waktu respons yang cepat. Ini memiliki waktu respons yang lambat.
Biaya Itu mahal. Hal ini tidak terlalu mahal.
Suhu Suhunya antara -55 °C dan 114 °. Suhunya mencapai 850 ° C.

Apa itu Termistor?

Istilah termistor berasal dari termal dan resistor. Termistor adalah resistor yang resistansinya cenderung ke pembacaan termal. Ini adalah termometer resistansi yang terbuat dari oksida logam dan diukir menjadi manik-manik, piringan, atau bentuk silinder kemudian dimasukkan ke dalam kaca atau epoksi.

Suhu ekstrim tidak mudah diukur. Mereka tepat dalam mengukur suhu dalam kisaran yang ditentukan, yaitu 50 derajat celsius dari suhu target.

Termistor adalah perangkat yang tahan lama dan tidak mahal. Perangkat yang tahan terhadap suhu menggunakan termistor. Termometer digital, oven, lemari es, kendaraan untuk mengukur cairan pendingin dan oli. Aplikasi yang memerlukan sirkuit perlindungan pemanasan dan pendinginan memiliki termistor.

Termistor adalah empiris untuk peralatan majemuk seperti blok optik laser, perangkat charge-coupled, dan detektor stabilisasi.

Bagaimana cara kerja termistor:

Termistor dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai Koefisien Suhu Negatif (NTC) dan Koefisien Suhu Positif (PTC). Di NTC, ketika resistansi berkurang, pembacaan termal meningkat. Di PTC, pembacaan termal meningkat dengan resistensi. Fungsi ini membantu dalam sekering.

Bahan dalam termistor memainkan peran penting dalam fungsi resistensi dan suhu. Grafik yang menunjukkan hubungan antara keduanya adalah nonlinier. Itu terus-menerus membentuk kurva dan bukan garis lurus. Perubahan resistansi akan diubah menjadi suhu karena ini adalah data yang dapat diukur.

Berbagai bentuk tergantung pada permukaan yang dipantau (padat, cair, gas) dan bahan yang digunakan. Mereka tertutup baik dalam gelas, resin, fenolik yang dipanggang, atau diberi pewarna berdasarkan aplikasi. Harus ada kontak permukaan maksimum dengan perangkat yang akan dipantau. Mereka cocok ketika suhu membutuhkan pemantauan. Ini sensitif terhadap perubahan suhu sekecil apa pun.

Apa itu RTD?

Resistant Temperature Detector (RTD) adalah sensor suhu. Ia bekerja berdasarkan ketahanan logam terhadap perubahan suhu.

Preferensi RTD atas aplikasi lain adalah akurasi, kemudahan penggunaan, pengulangan, dan biaya. Sensor ini digunakan dalam aplikasi domestik dan industri.

Termometer resistansi mengukur suhu antara -2000 hingga 6000 C dan, beberapa di antaranya setinggi 1000 C. Sensor yang paling umum digunakan adalah elemen RTD wire-wound dan elemen RTD film tipis.

Pengukuran hambatan listrik adalah Ohm, dan kemudian diubah menjadi suhu berdasarkan elemen. Waktu respons sekitar 0,5 dan 5 detik menjadikannya yang terbaik untuk aplikasi tanpa respons cepat. RTD bermanfaat dalam aplikasi otomotif, kelautan, dan industri.

Perbedaan Utama Antara Termistor dan RTD:

Kesimpulan

Termistor mengukur suhu perangkat kecil. Termistor paling cocok ketika suhu tetap konstan. Mereka sensitif terhadap perubahan suhu dan mengukur gas, cairan, atau padatan. RTD mengukur suhu tinggi dan sangat membantu di berbagai industri. RTD akurat, konsisten, dan cocok untuk kondisi lingkungan yang ekstrem.

Termistor dan RTD adalah perangkat penginderaan suhu. Bahan termistor adalah semikonduktor, dan logam seperti platinum, nikel digunakan dalam RTD. Termistor dapat mendeteksi perubahan suhu yang sangat kecil, dan RTD digunakan untuk mengukur variasi suhu yang cukup besar.

Referensi

Perbedaan Antara Termistor dan RTD (Dengan Tabel)