Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Antara Isolator dan Non-Konduktor (Dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Untuk materi yang berhubungan dengan listrik atau medan listrik, daftarnya sangat panjang. Namun, ada beberapa bahan dan zat yang sangat penting dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya mungkin memerlukan pemahaman yang kompleks, dan jika tidak, mungkin akan menimbulkan kebingungan. Isolator dan non-konduktor adalah dua istilah tersebut.

Isolator vs Non-Konduktor

Perbedaan antara Insulator dan Non-Konduktor adalah bahwa isolator adalah zat apa pun yang melarang transmisi panas, suara, atau listrik. Sedangkan non-konduktor adalah setiap bahan yang melarang transmisi listrik. Ada perbedaan lain antara keduanya dalam hal asal, sinonim, antonim, dan istilah terkait lainnya.

Isolator adalah zat yang tidak memungkinkan panas, suara, atau listrik melewatinya. Pada dasarnya ada tiga jenis isolator, yaitu isolator panas, isolator listrik, dan isolator suara. Mereka lebih seperti resistor atau hambatan. Berasal dari kata Latin insulate, yang berarti isolasi.

Non-Konduktor adalah bahan yang tidak memungkinkan aliran arus listrik dalam tubuh. Ini adalah isolator listrik yang buruk. Medan listrik yang diterapkan dapat mempolarisasi bahan ini. Bahan ini juga disebut bahan dielektrik. Mereka adalah bahan dengan polarisabilitas tinggi. Keramik, gelas, mika, dan plastik adalah contoh yang populer.

Tabel Perbandingan Antara Isolator dan Non-Konduktor

Parameter Perbandingan

Isolator

Non-Konduktor

Berarti Zat yang melarang transmisi panas, suara, atau listrik. Bahan yang menghalangi aliran arus listrik.
Asal Itu berasal dari kata Latin 'mengisolasi', yang berarti mengisolasi. Itu berasal dari kata 'listrik'.
Sinonim Sinonimnya adalah insulan- untuk zat, dan isolasi- untuk proses. Itu juga disebut Dielektrik.
Indikasi Ini berarti pembatasan atau hambatan listrik. Ini berarti kapasitas penyimpanan energi material.
Contoh Beberapa contohnya adalah plastik, kertas, styrofoam, kaca, karet, dan udara kering. Beberapa contohnya adalah porselen atau keramik, kaca, mika, plastik, dan oksida dari berbagai logam.

Apa itu Isolator?

Isolator mengacu pada zat yang berbeda yang menghalangi atau menahan aliran arus listrik atau termal. Ini sering dianggap sebagai bahan non-konduktor. Namun, umumnya merupakan penghantar listrik yang sangat buruk atau sesuatu yang memiliki hambatan listrik tinggi. Konstanta material yang disebut resistivitas membantu dalam perbandingan berbagai bahan isolasi dan konduktor. Tujuan dari isolator listrik adalah untuk menahan konduktor pada posisinya. Ini memisahkan mereka satu sama lain serta struktur di sekitarnya. Mereka membantu dalam menciptakan blokade antara sirkuit yang diberi energi, membatasi aliran ke kabel, dan jalur konduksi. Sirkuit listrik harus diisolasi secara wajib karena berbagai alasan keamanan. Isolator listrik terdiri dari berbagai jenis bahan.

Isolator dipilih sesuai dengan persyaratan dan aplikasi. Untuk kabel listrik di rumah, gedung, dan kantor memiliki konduktor tembaga, dan isolator karet atau plastik digunakan. Porselen digunakan untuk saluran listrik di atas kepala. Mika digunakan untuk generator besar dan motor yang beroperasi pada tegangan dan suhu tinggi. Insulasi padat digunakan dengan insulasi cair atau gas dalam beberapa aplikasi. Fibreglass, gabus, wol batu adalah beberapa contoh isolator termal. Zat-zat ini adalah mereka yang memiliki konduktivitas termal yang rendah. Mereka juga menghalangi aliran panas.

Apa itu Non-Konduktor?

Seperti namanya, non-konduktor adalah bahan yang bukan konduktor. Inilah sebabnya mengapa mereka juga bingung tentang isolator. Namun, ini adalah bahan yang hanya melarang aliran arus listrik. Mereka tidak terdiri dari elektron yang terikat longgar atau bebas. Di satu sisi, mereka adalah isolator listrik, tetapi mereka bekerja secara berbeda. Ini terjadi dengan bantuan polarisasi listrik. Mereka adalah bahan dengan polarisabilitas tinggi. Ini adalah bahan dielektrik atau media dielektrik. William Whewell menciptakan istilah dielektrik. Secara sederhana, ini adalah jenis isolator listrik yang dapat dipolarisasi oleh medan listrik yang diterapkan. Ini disebut polarisasi dielektrik.

Setelah penempatan bahan non-konduktor atau dielektrik dalam medan listrik, muatan tidak dapat mengalir melalui bahan. Hal sebaliknya terjadi dalam kasus bahan konduktor. Di sini, dalam kasus bahan dielektrik atau non-konduktor, muatan mengalami sedikit pergeseran dari posisi kesetimbangan rata-rata. Hal ini menyebabkan perpindahan muatan positif ke arah medan dan muatan negatif ke arah yang berlawanan dengan medan. Oleh karena itu menciptakan medan listrik internal yang mengurangi medan listrik secara keseluruhan. Fenomena ini dipelajari secara mendalam di berbagai bidang, termasuk elektromagnetisme.

Perbedaan Utama Antara Isolator dan Non-Konduktor

Kesimpulan

Isolator dan Non-konduktor adalah dua istilah yang dapat menyebabkan kebingungan di benak siapa pun, karena keduanya memiliki tujuan yang sama. Kebalikan mereka juga umum, yaitu konduktor. Isolator menghalangi aliran listrik, panas, dan suara. Sedangkan non konduktor hanya melarang aliran listrik. Metode yang dilakukan juga berbeda untuk keduanya. Isolator berasal dari kata Latin 'insulate', yang berarti mengisolasi. Sedangkan Non-Konduktor berasal dari kata 'listrik'.

Isolator memiliki sinonim, antara lain isolator- untuk zat, dan isolasi- untuk proses. Sedangkan Non-Konduktor disebut juga Dielektrik. Isolator menunjukkan pembatasan atau obstruksi listrik. Non-Konduktor menunjukkan kapasitas penyimpanan energi material. Plastik, kertas, styrofoam, kaca, karet, dan udara kering adalah contoh populer dari Isolator. Keramik, kaca, mika, plastik, dan oksida logam yang berbeda adalah contoh Non-konduktor. Di satu sisi, non-konduktor adalah isolator listrik.

Referensi

Perbedaan Antara Isolator dan Non-Konduktor (Dengan Tabel)