Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Pelapukan Mekanik dan Pelapukan Kimia (Dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Proses penguraian batuan melalui aksi air hujan, variasi suhu yang signifikan, dan perubahan lingkungan dikenal sebagai Pelapukan. Pelapukan dapat terjadi karena berbagai alasan. Dua di antaranya adalah Pelapukan Mekanik dan Pelapukan Kimia. Perbedaan antara keduanya cukup sederhana namun cukup luas.

Pelapukan Mekanik vs Pelapukan Kimia

Perbedaan antara Pelapukan Mekanik dan Pelapukan Kimia adalah Pelapukan Mekanik terjadi tanpa mengubah komposisi kimia batuan. Di sisi lain, Pelapukan Kimia terjadi dengan mengubah komposisi kimia batuan sama sekali. Agen yang menyebabkan perubahan keruntuhan batuan ini berbeda satu sama lain, begitu pula lokasi geografis proses Pelapukan Mekanik dan Pelapukan Kimia.

Pelapukan mekanis adalah mekanisme di mana retakan batuan terjadi tanpa mengubah komposisi kimia batuan. Jenis pelapukan mekanis yang paling umum terjadi melalui pelapukan pencairan beku.

Ini mempengaruhi pantai yang paling ketika batu berpori. Air masuk ke bebatuan, dan porositas bebatuan ini membekukan air di dalamnya. Es membuat batu mengembang dan retak.

Cara terjadinya retakan batuan karena perubahan komposisi kimianya adalah pelapukan kimia. Ketika air hujan mencapai batu, proses ini dimulai, dan terurai, atau batu itu dimakan habis.

Proses ini disebut karbonasi. Ini hanya terjadi ketika sedikit asam atau hujan karbonat atau air dari laut bersentuhan dengan batuan sedimen, misalnya batu kapur atau kapur, membuatnya menguap.

Reaksi kimia terjadi antara air asam dan kalsium karbonat, yang mengubahnya menjadi kalsium bikarbonat. Ini membuatnya larut dan diambil dalam larutan. Jenis pelapukan ini terjadi dalam kondisi panas dan basah.

Tabel Perbandingan Antara Pelapukan Mekanik dan Pelapukan Kimia

Parameter perbandingan

Pelapukan Mekanik

Pelapukan Kimia

Definisi Pada pelapukan mekanis, komposisi kimianya tidak berubah. Pada pelapukan kimia terjadi perubahan komposisi kimia.
Lokasi Geografis Itu terjadi dalam kondisi panas dan kering, karena suhu terus berubah sepanjang hari. Pelapukan kimia terjadi di daerah yang beriklim panas dan lembab.
Agen Agen utama pelapukan mekanik adalah air yang mengalir, suhu, angin, dan kelembaban. Agen utama pelapukan kimia adalah hidrasi, karbonasi, oksidasi, dan larutan.
Memengaruhi Jenis pelapukan ini sangat mempengaruhi batuan secara mendalam. Jenis pelapukan ini hanya terjadi di permukaan bumi.
Hasil Pelapukan Mekanik memecah batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi batuan. Pelapukan Kimiawi terjadi dengan memecah batuan dengan menciptakan mineral baru di bagian atas permukaan bumi.

Apa itu Pelapukan Mekanik?

Pelapukan mekanis, juga dikenal sebagai pelapukan fisik dan disagregasi, membuat batuan pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Alasan utama mengapa pelapukan mekanis terjadi pada batuan adalah air, yang mungkin dalam bentuk cair atau padat.

Untuk menguraikan lebih lanjut, air cair dapat menetes ke celah-celah batu dan masuk. Kemudian, jika suhu daerah itu turun, air di batu membeku, yang membuat batu mengembang dan retak.

Es kemudian memainkan peran sebagai katalis. Perlahan-lahan meregangkan celah-celah batu dan membelah batu. Saat es mencair, air cair melengkapi proses pelapukan dengan memindahkan sisa-sisa batu kecil yang hilang di celah. Proses khusus ini (siklus beku-cair) dikenal sebagai pelapukan dingin.

Perubahan suhu juga dapat menambah pelapukan mekanis dengan cara yang dikenal sebagai tegangan termal: variasi panas menyebabkan batuan memuai (dengan panas) dan berkontraksi (dengan dingin). Pembentukan batu runtuh setelah waktu tertentu. Setelah waktu tertentu berlalu, bebatuan mulai hancur menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Apa itu Pelapukan Kimia?

Pelapukan Kimia adalah prinsip di mana penguraian batuan terjadi karena reaksi kimia yang terjadi di sekitar mineral yang ada di batu dan atmosfer. Agen utama pelapukan kimia adalah air.

Banyak senyawa sintetik ditemukan dalam air. Air memiliki banyak asam lemah, seperti asam karbonat, yang bocor ke bebatuan untuk memulai proses penguraian.

Asam rentan ini cukup terbentuk ketika gas karbon dioksida dari lingkungan bercampur dengan air hujan. Sulfur dioksida dan gas nitrogen membentuk varietas lain dari hujan asam yang berfungsi sebagai katalis pelapukan kimia.

Beberapa asal belerang dioksida adalah pembangkit listrik yang membakar batu bara, dan beberapa juga berasal dari gunung berapi dan rawa-rawa pesisir. Gas belerang ini akhirnya bersentuhan dengan oksigen dan air hujan untuk membuat asam sulfat.

Asam memiliki dampak yang berlimpah dan durasi yang lama yang menciptakan sedikit kerusakan pada vegetasi dan batuan, meskipun sangat lemah. Oksidasi adalah jenis pelapukan kimia yang tidak konvensional yang terjadi ketika oksigen bergabung dengan zat lain dan menciptakan senyawa yang disebut oksida.

Perbedaan Utama Antara Pelapukan Mekanik dan Pelapukan Kimia

Kesimpulan

Pelapukan Mekanis dan Pelapukan Kimia adalah cara yang menakjubkan di mana bumi mendekompresi dan mengikis permukaan. Alam ibu dengan luar biasa menunjukkan kepada kita bagaimana dia dapat melarutkan, memecah batu, dan membentuk mineral baru darinya. Proses pelapukan ajaib ini kemudian diikuti oleh erosi yang membawa mineral dan batuan ini ke tempat yang berbeda, mempengaruhi alam dan semua orang pada gilirannya. Perbedaan antara kedua jenis pelapukan atau erosi ini mudah untuk diwaspadai jika agen utama tetap diperhatikan.

Referensi

Perbedaan Pelapukan Mekanik dan Pelapukan Kimia (Dengan Tabel)