Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Bahan Bangunan Konvensional dan Alternatif (Dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Konstruksi adalah salah satu proses fundamental industrialisasi. Kita tahu bahwa industrialisasi penting dalam hal pembangunan kota, negara, dan ekonominya. Juga, konstruksi adalah proses yang digunakan untuk membangun rumah, oleh karena itu penting bagi manusia pada tingkat pribadi dan profesional.

Tak perlu dikatakan, manusia telah mencari sejak dahulu kala untuk bahan yang berbeda dan metode yang berbeda untuk membangun tempat tinggal dan bangunan yang kuat dan berkelanjutan yang dapat menampung proses mata pencaharian mereka. Hal ini telah menyebabkan penemuan berbagai bahan yang dapat digunakan untuk tujuan ini. Klasifikasi luas dari mereka di dunia saat ini adalah bahan bangunan Konvensional dan Alternatif.

Bahan Bangunan Konvensional vs Alternatif

Perbedaan antara bahan bangunan konvensional dan alternatif adalah bahan bangunan konvensional menggunakan produk non-daur ulang yang menyebabkan kerusakan lingkungan, sedangkan bahan bangunan alternatif menggunakan produk daur ulang, sehingga lebih ramah lingkungan.

Tabel Perbandingan Antara Bahan Bangunan Konvensional dan Alternatif

Parameter Perbandingan

Bahan Bangunan Konvensional

Bahan Bangunan Alternatif

Lantai

Menggunakan lantai beton. Menggunakan lantai kayu.
Konkret

Menggunakan semen dan zat lain yang berbahaya bagi lingkungan. Menggunakan 'beton hijau', yang berisi barang-barang daur ulang.
Tujuan

Tidak memiliki tujuan lingkungan. Bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Bantuan

Penguatan baja. Penguatan bambu.
Sistem Dinding

Dinding bata. Dindingnya terbuat dari jerami atau bale.

Apa itu Bahan Bangunan Konvensional?

Bahan bangunan konvensional adalah bahan-bahan yang secara tradisional digunakan untuk membuat bangunan, monumen, struktur, dll. Mereka didefinisikan dengan istilah konvensional karena bahan-bahan inilah yang cenderung paling sering digunakan orang, dan sudah seperti itu selama bertahun-tahun.

Namun, salah satu kekhawatiran terbesar yang ditimbulkan oleh bahan bangunan konvensional ini adalah bahwa bahan tersebut bukanlah pilihan yang sangat ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan zat tersebut adalah unsur limbah dan polusi.

Selain itu, proses pembuatan bahan bangunan ini menyebabkan banyak limbah kimia, yang lagi-lagi memunculkan masalah lingkungan. Isu-isu ini tidak banyak diperhatikan sebelumnya, karena lingkungan masih dalam kondisi yang lebih baik, dan efek seperti Pemanasan Global, Mencairnya IceCaps, dll. belum dianggap sebagai ancaman besar.

Namun, zaman telah berubah sekarang, dan isu-isu perlindungan lingkungan telah meningkat, dan semakin banyak orang yang peduli lingkungan setiap hari, maka ada beberapa pertanyaan tentang penggunaan bahan-bahan konvensional ini.

Tidak semua bahan konvensional berbahaya bagi lingkungan, karena bahan konvensional juga mengacu pada bahan bangunan tradisional, yang melibatkan hal-hal seperti lumpur dan tanah liat. Namun bahan-bahan tersebut sudah lama usang dan tidak digunakan lagi, oleh karena itu jika kita merujuk pada bahan bangunan konvensional, kita merujuk pada bahan-bahan yang mengancam lingkungan yang digunakan dalam konstruksi sehari-hari.

Komponen utama bahan bangunan konvensional adalah semen, bahan bangunan yang sudah dikenal penggunaannya sejak zaman Romawi, namun penggunaan utama Semen baru muncul sekitar 200 tahun yang lalu. Kaca juga merupakan bahan bangunan konvensional yang telah digunakan sejak zaman dahulu. Beberapa bahan bangunan konvensional lainnya adalah plester dan baja.

Apa itu Bahan Bangunan Alternatif?

Bahan bangunan alternatif adalah bahan bangunan ramah lingkungan yang akhir-akhir ini populer karena meningkatnya isu kelestarian lingkungan. Bahan bangunan alternatif dinamai demikian karena telah menjadi solusi alternatif bahan bangunan konvensional yang telah digunakan selama berabad-abad.

Bahan alternatif terdiri dari alternatif lingkungan dari bahan bangunan biasa, seperti menggunakan kayu sebagai bahan lantai sebagai pengganti beton atau menggunakan dinding yang terbuat dari jerami daripada menggunakan dinding bata biasa.

Alternatif bahan bangunan juga menjadi jawaban atas meningkatnya permintaan bahan untuk konstruksi. Seiring bertambahnya populasi, semakin banyak pekerjaan yang tercipta, dan semakin banyak orang yang mencari akomodasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak produksi bahan konstruksi, dan jika lebih banyak bahan konvensional digunakan, yang mengakibatkan pemborosan lingkungan. Oleh karena itu, bahan alternatif adalah pilihan yang lebih baik dalam skenario seperti itu. Mereka mengarah pada dampak lingkungan yang lebih baik.

Keuntungan lain dari bahan alternatif adalah bahwa mereka adalah solusi yang sangat ekonomis, sehingga merupakan pilihan yang sangat murah namun efisien untuk bahan konvensional biasa. Mereka juga pemeliharaan rendah dan dengan demikian menghemat banyak uang dalam jangka panjang juga.

Perbedaan Utama Antara Bahan Bangunan Konvensional dan Alternatif

Kesimpulan

Apa pun jenis bahan yang akan dipilih seseorang ketika membangun sesuatu, mereka harus selalu mengingat faktor ekonomi, serta faktor lingkungan yang terlibat dalam prosesnya, sehingga seseorang membuat keputusan terbaik, baik secara lingkungan maupun ekonomi. Menyelamatkan lingkungan telah menjadi isu besar di dunia saat ini, dan setiap keputusan yang dibuat harus dibuat dengan mengingatnya.

Referensi

Perbedaan Bahan Bangunan Konvensional dan Alternatif (Dengan Tabel)