Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Antara Keuletan dan Kelenturan (Dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Logam tidak diragukan lagi salah satu zat yang paling umum digunakan di dunia kita. Ada berbagai logam, memiliki berbagai sifat, yang membuatnya berguna dalam berbagai bidang. Mereka digunakan dalam komponen kecil di ponsel cerdas kami, hingga batang humungous yang digunakan untuk membuat bangunan besar.

Semua ini dimungkinkan karena logam menunjukkan sejumlah karakteristik, baik kimia maupun fisik, yang membuatnya sangat serbaguna. Di antara sifat-sifat ini, dua sifat yang paling banyak dieksploitasi adalah keuletan dan kelenturannya. Penting untuk dicatat bahwa keduanya adalah sifat fisik, yang berarti bahwa kedua sifat ini tidak mengubah komposisi molekul logam atau zat lain yang terlibat dengannya.

Keuletan vs Kelenturan

Perbedaan antara keuletan dan kelenturan adalah bahwa keuletan adalah sifat logam yang dapat ditarik menjadi kawat, sedangkan kelenturan adalah sifat logam yang dapat ditarik menjadi pelat.

Daktilitas adalah sifat logam yang dapat ditarik menjadi kabel. Pada dasarnya seberapa besar tegangan tarik yang dapat ditahan logam sebelum mengalami deformasi.

Kelenturan logam berarti kemampuan logam untuk ditempa menjadi pelat tanpa patah. Ini menunjukkan kemampuan logam untuk mempertahankan gaya tekan tanpa mengalami deformasi.

Tabel Perbandingan antara Keuletan dan Kelenturan

Parameter Perbandingan

keuletan

Sifat lunak

Definisi

Kemampuan logam untuk ditarik menjadi kabel tanpa putus. Kemampuan logam untuk ditempa menjadi lembaran tanpa patah.
Angkatan

Tegangan Tarik. Stres Kompresif.
Logam yang Cocok

Tembaga, Aluminium, Platina. Emas, Perak, Besi.
Logam yang Tidak Cocok

Kalium, Natrium, Merkuri. Nikel selain Kalium, Natrium, dan Merkuri.
Tes

Bend Test digunakan untuk mengukur Daktilitas. Uji Kompresi digunakan untuk mengukur Kelenturan.

Apa itu Daktilitas?

Daktilitas logam berarti kemampuan logam untuk ditarik ke dalam kawat tanpa mengalami bentuk deformasi lainnya. Untuk memahami hal ini, misalkan kita memiliki balok logam, dan jika ada logam yang mengalami tegangan tarik, dan memperoleh bentuk kawat, maka kita katakan bahwa logam itu ulet.

Semakin banyak tekanan yang kita berikan, semakin tipis kabelnya. Namun, diketahui bahwa setelah satu titik kawat pasti putus. Oleh karena itu, logam yang dapat mempertahankan jumlah tegangan tarik tertinggi, dan terus menghasilkan kawat yang lebih tipis tanpa putus sama sekali, dikenal sebagai logam yang sangat ulet.

Mengetahui keuletan logam sangat penting, karena kabel memiliki peran yang sangat penting dalam dunia teknologi kita. Mereka digunakan untuk mengangkut listrik jarak jauh, mereka digunakan di komputer kita, mereka digunakan hampir di mana-mana di mana transportasi listrik diperlukan. Oleh karena itu, jika kita mengetahui keuletan logam, kita tahu apakah itu cocok untuk dicor menjadi kawat atau tidak.

Fakta menarik lainnya adalah kita perlu memperhitungkan keuletan dan konduktivitas kabel ini, karena kabel tertentu mungkin sangat ulet, tetapi mungkin tidak memiliki konduktivitas yang baik. Konduktivitas pada dasarnya adalah kemampuan logam untuk menghantarkan listrik. Logam yang memiliki konduktivitas yang baik disebut konduktor, dan logam yang memiliki konduktivitas rendah disebut isolator.

Tembaga, Aluminium, dan Platinum adalah logam yang paling ulet, sedangkan Kalium, Natrium, dan Merkuri adalah logam yang paling tidak ulet. Alasan utama logam-logam ini memiliki keuletan yang sangat rendah adalah karena mereka cair atau sangat lunak dan reaktif pada suhu kamar. Hal ini membuat mereka tidak cocok untuk bertindak sebagai kabel.

Apa itu Kelenturan?

Kelenturan adalah sifat logam yang dapat ditempa menjadi pelat atau lembaran tanpa mengalami deformasi. Anda juga dapat menggunakan rol untuk membuat lembaran. Pada dasarnya, logam mengalami beberapa jenis tegangan tekan yang meratakan logam. Jika logam menyerah pada tegangan ini dan pecah, maka logam tersebut dianggap tidak dapat ditempa. Setiap logam yang dapat terus menghasilkan lembaran yang lebih tipis dan lebih tipis tanpa putus sementara tegangan tekan terus meningkat pada saat yang sama dikenal sebagai logam yang dapat ditempa.

Kelenturan logam sangat tergantung pada struktur kristalnya. Untuk memahami bagaimana gaya kompresi ini bekerja, kita perlu melihat ke dalam struktur molekul logam. Atom-atom logam dikemas satu di atas yang lain.

Ketika segala jenis gaya tekan diterapkan pada logam, celah antarmolekul berkurang dan molekul-molekul saling mendekat. Pengurangan ruang ini menyebabkan seluruh logam mendapatkan bentuk lembaran secara umum. Ketika gaya ini sangat besar, maka molekul-molekul ini secara permanen diposisikan di lokasi baru mereka.

Logam yang paling mudah ditempa adalah Emas, Perak, dan Besi. Logam yang paling tidak mudah dibentuk adalah Nikel, Kalium, Natrium, dan Merkuri. Bismut dan Antimon juga merupakan dua logam yang tidak dapat ditempa. Ini karena sangat sulit untuk memposisikan ulang atom mereka ke tempat baru tanpa merusak bentuknya.

Perbedaan Utama Antara Keuletan dan Kelenturan

Kesimpulan

Logam memiliki banyak sifat, baik fisik maupun kimia. Ada banyak pengecualian di bidang sifat kimia, namun, sifat fisik logam didefinisikan dan cukup sederhana. Oleh karena itu, sangat mudah untuk memahami, dan begitu ada yang mengetahui perbedaan halus antara istilah-istilah seperti ini, mereka dapat menerapkan pengetahuan ini ke berbagai bidang.

Referensi

Perbedaan Antara Keuletan dan Kelenturan (Dengan Tabel)