Logo id.removalsclassifieds.com

Perbedaan Mediasi dan Konsiliasi (Dengan Tabel)

Daftar Isi:

Anonim

Orang menghadapi banyak perselisihan, dan penyelesaiannya tidak semudah itu. Oleh karena itu ada begitu banyak badan pemerintahan yang dengannya seseorang dapat dengan mudah menyelesaikan perselisihan mereka dengan cara-cara hukum. Karena seseorang dapat dengan mudah menjadi agresif atau melakukan kekerasan selama perselisihan apa pun, saran pihak ketiga selalu disarankan.

Mediasi dan Konsiliasi adalah jenis lembaga penyelesaian sengketa, yang membantu dua kelompok untuk menyelesaikan masalah mereka secara legal dan tanpa kekerasan. Ini adalah cara termudah untuk menyelesaikan masalah dengan biaya rendah dan tanpa pergi ke forum peradilan atau badan peradilan mana pun. Mereka menceritakan tentang hak-hak seseorang menurut hukum atau konstitusi setelah mendengarkan kedua belah pihak.

Mediasi vs Konsiliasi

Perbedaan antara Mediasi dan Konsiliasi adalah bahwa Mediasi dianggap oleh kedua belah pihak yang berselisih, dan kemudian ketiga pihak bersama-sama menyarankan atau menyimpulkan solusi. Sedangkan Konsiliasi disarankan kepada para pihak oleh otoritas hukum, dan kesimpulan dibuat oleh konsiliator.

Mediasi adalah proses pihak ketiga yang membantu orang untuk menyelesaikan perselisihan mereka tanpa menggunakan kekerasan. Masyarakat yang tidak ingin menghadapi peradilan atau forum peradilan disarankan untuk melalui proses ini karena menyelesaikan masalah antara dua pihak tanpa campur tangan pengadilan.

Konsiliasi menyelesaikan perselisihan tetapi hanya dengan saran hukum dan metode penyelesaian perselisihan ini disarankan oleh otoritas yudisial kepada para pihak. Undang-undang ini diluncurkan atau diperkenalkan pada tahun 1996, dan diatur oleh tindakan arbitrase dan konsiliasi untuk menyelesaikan perselisihan.

Tabel Perbandingan Mediasi dan Konsiliasi

Parameter Perbandingan

Mediasi

Perdamaian

Definisi Metode ini digunakan untuk menyelesaikan perselisihan antara dua pihak dan mencapai kesimpulan yang menguntungkan kedua belah pihak. Dalam metode ini, seorang konsiliator yang diusulkan oleh badan peradilan membantu kedua belah pihak dalam menyelesaikan perselisihan mereka.
Jumlah penasehat Proses mediasi hanya melibatkan satu penasehat atau mediator. Proses konsiliasi dapat memiliki lebih dari satu penasihat atau konsiliator.
Pribadi Klausul kerahasiaan ditandatangani oleh para pihak, atau kepercayaan normal dibangun di antara para pihak. Badan peradilan atau hukum memperbaiki jaminan privasi.
Hasil Hasil yang didapat bermanfaat bagi semua pihak. Kesimpulan hasil harus masuk akal dan bermanfaat bagi semua pihak.
Proses solusi Biasanya, kedua belah pihak dan mediator menyimpulkan solusi bersama. Sebagian besar konsiliator mengusulkan solusi yang dapat dipilih oleh para pihak.
Sifat penasehat Dalam proses mediasi, mediator juga mempertimbangkan usulan para pihak. Dalam konsiliasi, penasehat atau konsiliator memiliki peran yang lebih penting dibandingkan dengan mediator.

Apa itu Mediasi?

Proses mediasi melibatkan pihak ketiga yang menyimpulkan solusi untuk suatu masalah antara dua pihak yang tidak ingin menghadapi pengadilan atau prosedur peradilan. Metode ini melibatkan seorang mediator yang memberikan saran kepada kedua belah pihak dan juga mendengarkan saran mereka.

Proses ini diatur oleh hukum acara perdata tahun 1908. Mediasi dapat dipilih oleh para pihak secara pribadi, atau dapat diusulkan oleh badan peradilan. Selama proses ini, tidak ada kekerasan yang digunakan. Sebaliknya, setiap orang dengan tenang menyarankan ide atau pilihan mereka kemudian kesimpulan dibuat oleh mediator dengan tidak memihak.

Seorang mediator tidak dapat memaksakan keputusannya kepada para pihak jika memilih secara pribadi tetapi disarankan oleh pengadilan kepada para pihak, keputusannya dapat dipaksakan, atau keputusan dapat dibawa ke pengadilan jika tidak diselesaikan secara pribadi. Ini adalah salah satu metode kuno untuk menyelesaikan perselisihan.

Apa itu Konsiliasi?

Konsiliasi direkomendasikan oleh pengadilan kepada orang-orang yang tidak mampu menyelesaikan masalah mereka secara pribadi. Dalam proses ini, seorang konsiliator ditunjuk yang membantu para pihak untuk menyimpulkan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa menggunakan kekerasan apapun.

Undang-undang arbitrase dan konsiliasi tahun 1996 mengatur proses ini. Dan itu diperkenalkan jauh lebih lambat daripada metode Mediasi. Peran Konsiliator sangat penting karena keputusan yang dibuat oleh konsiliator adalah sah dan dapat dipaksakan kepada para pihak.

Ada dua jenis metode Konsiliasi yang satu bersifat sukarela, dan yang lainnya bersifat wajib. Dalam proses sukarela, kedua belah pihak menyumbangkan keputusan mereka satu per satu. Dalam proses wajib, kesimpulan konsiliator atau saran konsiliator dipentingkan.

Perbedaan Utama Antara Mediasi dan Konsiliasi

Kesimpulan

Sengketa properti dan perselisihan lainnya dapat menyebabkan masalah kekerasan yang serius; oleh karena itu, sistem peradilan telah membuat metode penyelesaian perselisihan dengan bantuan yang orang dapat disarankan atau disarankan, dan kesimpulan mudah dapat dibuat tanpa kekerasan. Mediasi dan Konsiliasi masuk dalam kategori ini di mana seorang konsiliator atau mediator membantu orang untuk mencapai suatu kesimpulan atau solusi untuk masalah mereka.

Metode Mediasi dapat direkomendasikan atau dapat disewa secara pribadi tergantung pada tingkat perselisihan. Sedangkan metode Konsiliasi umumnya direkomendasikan oleh badan peradilan untuk menyelesaikan masalah. Dalam Mediasi, biasanya kedua belah pihak dan mediator menyimpulkan solusi bersama-sama. Sedangkan pada metode Konsiliasi, konsiliator mengajukan usulan yang dapat dipilih oleh para pihak.

Referensi

Perbedaan Mediasi dan Konsiliasi (Dengan Tabel)